Mengunjungi Manado tidak akan puas jika hanya menikmati pemandangan atau belanja-belanja, Anda wajib mencicipi makanan khas daerah ini. Manado memiliki makanan yang unik, lezat, bahkan beberapa cukup ekstrim seperti kelelawar dan tikus.
Tinu'tuan atau lebih populer dengan nama bubur Manado, jadi makanan khas terutama saat pagi hari. Beda bubur ini dari bubur lainnya adalah campurannya. Bubur Manado mengandung banyak sayuran seperti jagung manis, potongan labu kuning, bayam, kangkung, dan daun kemangi.
Akan makin mantap jika memakannya dengan abon ikan roa, sambal ikan roa atau ikan roa asin goreng dan bawang goreng.
Untuk mendapatkan Tinu’tuan, di Jalan Wakeke berjejer kios yang menjual Bubur nan mantap ini. Bagi umat muslim, jangan khawatir semua tempat penjualan Tinutuan di lokasi ini dijamin Halal.
Siapa yang tidak kenal sambal dabu-dabu. Sambal ini terdiri dari cabai merah, cabai hijau, bawang merah, kemangi, tomat, garam serta perasan jeruk nipis. Semua bumbu diiris tipis dan disiram dengan air jeruk nipis.
Sambal ini hampir selalu ada di setiap rumah makan.
Makanan ini juga menjadi kuliner khas yang selalu menjadi incaran orang-orang. Di atas nasi terdapat aneka lauk seperti abon ikan cakalang Manado, keripik ubi yang dibuat mirip kentang, semur daging, dan sambal goreng. Harga makanan inipun cukup bersahabat sekitar 10 ribu rupiah dan tambahan 5 ribu untuk tiap lauknya.
Nasi Kuning yang terkenal ada di Kampung kodok. Untuk menuju ke lokasi ini tidaklah sulit. Anda tinggal menuju ke Gereja Sentrum yang ada di pusat kota, lalu masuk ke gang yang agak kecil
Mie Ba adalah sebutan untuk mie yang dicampur dengan daging babi. Kelezatan Mie Ba sudah tidak bisa disangsikan lagi.
Mie Ba terbaik ada di Jalan Garuda. Lokasi ini sangat berdekatan dengan Jalan Wakeke.
Tinoransak merupakan kuliner lain dari Manado. Bahan dasarnya adalah daging babi yang diberi bumbu dan dimasukkan ke dalam buluh. Agar warnanya tidak rusak, orang Manado memasukkan sedikit darah sebelum dipanaskan dekat bara api.
Saat ini, tinoransak dapat dinikmati umat islam karena tidak hanya terbuat dari daging babi tetapi bisa diganti dengan daging sapi, kambing, atau ayam. Anda bisa temui makanan ini di Resto Manado.
Nasi jaha adalah nasi ketan yang dimasak di dalam bambu. Setelah dimasukkan ke dalam bambu, nantinya bambu akan dibakar hingga nasi matang. Nasi ini biasa tersedia di hampir semua rumah makan dan restoran yang tersebar di Manado.
Di Manado, tikus hutan berekor putih yang biasanya tinggal di pohon saguer diolah menjadi kuliner khas. Daging tikus diambil dan dibumbui dengan sere, lemon, cabai, bawang, kemangi, kunyit, dan garoka, kemudian ditambah santan kental.
Rasanya sedap gurih dan membuat ketagihan. Kawok termasuk kuliner terekstrem khas Manado.
Selain Kawok, kuliner ekstrem lainnya di Manado adalah paniki. Paniki adalah kelelawar besar yang banyak dijumpai di Manado. Untuk kuah dari masakan ini terbuat dari santan kental yang diberi aneka rempah termasuk jahe khas Manado. Mencari kuliner ekstrem ini sangat mudah seperti Paniki atau Kawok cukup mudah. Datangi saja rumah makan yang bertuliskan Minahasa Food.
Es tji mei atau es kacang merah yang sangat lezat merupakan salah satu minuman khas Manado. Campuran kacang merah, gula, dan susu membuat minuman ini sarat akan gizi. Untuk menambah cita rasa, biasanya kayu manis digunakan saat proses pembuatannya.