SURABAYA (IndiTOURIST) – Bagi Anda yang ingin berwisata ke Surabaya, tentunya tak boleh melewatkan wisata sejarah. Pasalnya kota berlambang Buaya ini sangat sarat dengan wisata sejarah perjuangan perebutan kemerdekaan.
Di sinilah arek-arek Suroboyo berjuang hingga titik darah penghabisan untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Ada berbagai destinasi wisata bersejarah yang bisa dikunjungi apabila kita berkunjung ke Surabaya. Sebut saja moseum, monumen, dan titik-titik strategis yang jadi bagian penting perjuangan arek-arek Suroboyo kala itu.
Kali ini kami mengajak untuk berkunjung ke empat monumen bersejarah yang menjadi saksi sejarah perjuangan di Surabaya. Wisata sejarah ini sangat perlu apalagi untuk generasi penerus, anak-anak dan tentunya kita sendiri yang mungkin belum mengetahui secara detil seperti apa perjuangan pahlawan pada masa itu. Setidaknya untuk mengetahui sejarah dan mengenang para pejuang kemerdekaan yang sudah rela berkorban membela Tanah Air tercinta.
Monumen Jalasveva Jayamahe
Disebut sebagai Monjaya. Monumen Jalesveva Jayamahe atau Monjaya ini menggambarkan sosok Perwira TNI Angkatan Laut berbusana Pakaian Dinas Upacara (PDU) lengkap dengan pedang kehormatan yang sedang menerawang ke arah laut, seolah siap menantang gelombang dan badai di lautan, pun yang ingin di perlihatkan bahwa angkatan laut Indonesia siap berjaya.
Berdiri gagah di atas bangunan dan tingginya mencapai 30,6 meter. Monumen Jalesveva Jayamahe menggambarkan generasi penerus bangsa yang yakin dan optimis untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia.
Selain bisa melihat monument, di kawasan ini pun apabila kita beruntung, akan bisa berwisata ke dalam kapal perang TNI AL yang sedang sandar di dermaga. Jarang-jarang loh wisatawan yang bisa masuk ke dalam kapal perang milik TNI AL. Apalagi sekalian berselfie ria dan menguploadnya ke social media.
Jangan khawatir untuk akses internet di kawasan ini. Biar pun masih berbau area militer, sinyal Smartfren di kawasan ini termasuk baik. Indikator sinyal 4G yang full bar dan akses internet yang lancar.
Di setiap titik uji kami melakukan berkali-kali pengujian dengan aplikasi Speedtest dan nperf. Dan dua hasil terbaik yang kami suguhkan di sini.
Tim IndiTOURIST (IndoTelko Group) berkesempatan melakukan uji jaringan di kawasan ini. Hasilnya sangat menggembirakan. Kekuatan download yang tertangkap sebesar 19,1 Mbps dan 23,7 Mbps. Ini hasil dua pengujian teratas dari beberapa kali pengujian.
Sate Klopo dan Kawasan Balai Kota
Sebelum berkeliling ke monume-monumen lainnya, kami menyempatkan mampir dan mencicipi makanan khas Surabaya. Sate klopo.
Terletak di Jalan Walikota Mustajab, Sate klopo sangat khas sekali dengan kuliner Surabaya. Kalau belum menikmati sate ini kala Anda berkunjung ke Surabaya, belum lengkap dan sempurna kunjungan Anda.
Sate ini sangat istimewa. Semuanya berbalut kelapa. Selain proses pembakarannya yang dilumuri bumbu kelapa parut goring, juga saat penyajiannya ikut disertakan kelapa-kelapa parut goring tadi sebagai bumbu layaknya sate pada umumnya dengan bumbu kacang atau kecap.
Posisi kios Sate Klopo Ondomohen ini yang terletak dekat dengan perkantoran terutama kantor Walikota, kami mendapati akses data Smartfren yang cukup kencang. Kami sempat merekam video dan menguploadnya ke sosial media.
Sambil berselfie ria, kami mencoba mengukur akses internet dengan Smartfren di kawasan ini. Hasilnya sungguh memuaskan. Dua hasil tertinggi dari beberapa kali pengujian dengan speedtest menunjukkan, kecepatan unduh Smartfren mencapai angka 39 Mbps dan 43,0 Mbps.
Monumen Kapal Selam
Setelah menikmati nikmatnya sate klopo Ondomohen, tim IndoTelko bergeser ke kawasan wisata Monumen Kapal Selam alias Mokasel.
Bukan sembarang monumen, namun ini asli kapal selam milik TNI AL bernama KRI Pasopati 410 buatan Uni Soviet tahun 1952. Kapal selam ini pernah dilibatkan dalam Pertempuran Laut Aru untuk membebaskan Irian Barat dari pendudukan Belanda.
Berdiri kokoh di Embong Kaliasin kawasan Genteng dan pusat kota, tepatnya di Jalan Pemuda yang bersebelahan langsung dengan Plasa Surabaya.
Tiket masuk ke destinasi wisata ini sebesar 15 ribuan. Pengunjung akan bisa masuk dan mengeksplor ruang demi ruang di dalam kapal selam ini. Banyak hal-hal menarik dan spot-spot selfie di dalam kapal selam ini. Sayang rasanya kalau tidak diabadikan dan diupload ke sosial media atau di kirim kepada keluarga atau teman yang mungkin belum pernah berwisata ke kawasan ini.
Dukungan operator untuk terkoneksi terus ke jaringan internet bisa didapat dari jaringan Smartfren. Jaringan dengan indikator full bar dan akses data yang super kencang. Akses unduh Smartfren di sini jauh lebih kencang ketimbang di kawasan sebelumnya. Dua kecepatan unduh teratas terdiri dari 47,2 Mbps dan 53,5 Mbps.
Bambu Runcing dan Sudirman
Keduanya berbentuk monumen. Sepintas tidak ada yang istimewa dari kedua monumen ini. Posisi kedua monumen ini tidak begitu jauh. Dan keduanya pun menjadi simbol sejarah di Surabaya.
Bambu runcing sebagai simbol perjuangan pahlawan dan arek-arek Suroboyo kala mengusir penjajah, dan Patung Sudirman sebagai bukti dan penghormatan bagi Jenderal Besar Sudirman yang sangat berjasa memimpin pejuang kemerdekaan dalam mengusir penjajah. (sg)
Jelajah dalam Video